Warning: "continue" targeting switch is equivalent to "break". Did you mean to use "continue 2"? in /home/resensib/public_html/wp-content/plugins/seo-ultimate/modules/class.su-module.php on line 1195
Terminator 4: Salvation | Resensi Film-Bhayu MH

Resensi Film-Bhayu MH

Terminator 4: Salvation

Year : 2009 Director : Mc.G. Running Time : 114 mins. Genre : , , , , , , ,
Movie review score
3/5

Jalan Cerita

Mengingat akhir sekuel sebelumnya yang sudah dirilis cukup lama, 6 tahun sebelumnya, saya berharap menemukan lanjutan dari saat John Connor menemukan lokasi persembunyian rahasia Presiden AS di perut gunung. Tapi tidak. Di film ini kisah justru dimulai dari tahun 2003. Di dalam penjara Longview dimana dokter Serena Kogan dari Cyberdyne Systems meyakinkan terpidana mati Marcus Wright untuk menyerahkan jasadnya bagi kepentingan penelitian. Marcus setuju dengan dibarter sebuah ciuman. Dikisahkan –sesuai tanggal yang diutarakan di sekuel film sebelumnya- bahwa “hari kiamat” terjadi pada 25 Juli 2004.

Kisah melompat ke tahun 2018 dengan didahului tulisan narasi sebagai pengantar. Saat itu, telah pecah pertempuran antara manusia dengan mesin yang dikendalkan Skynet. Sistem pertahanan dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence) swa-pikir ini telah menyebabkan sistem pertahanan AS menembakkan ICBM berhulu ledak nuklir ke Russia. Kejadian itu menyebabkan terjadinya perang nuklir. Sisa manusia yang bertahan hidup menyadari terjadi kesalahan, sehingga bersatu melawan mesin. Dan John Connor yang di film sebelumnya berhasil masuk ke ruang perlindungan rahasia Presiden AS didapuk sebagai pimpinan kelompok perlawanan atau “The Resistance”. Akan tetapi, perang yang berlangsung bertahun-tahun membuat keraguan muncul. Ia mulai dianggap sebagai “Nabi Palsu”.

John Connor bersama pasukan kelompok perlawanan menyerang basis Skynet. Di sana, ia menemukan banyak tawanan manusia yang digunakan sebagai bahan bagi mesin untuk dipelajari. Di komputer, mereka juga menemukan rancangan Terminator baru yang disebut T-800. Namun, sesampainya di atas –ruang kendali Skynet terletak di bawah tanah- ia mendapati awak helikopter dan pasukan penjaga telah tewas. Ada sebuah kapal musuh yang menewaskan mereka, namun saat Connor berniat mengejar, terjadi ledakan nuklir sehingga helikopternya terjatuh. Rupanya, ia adalah satu-satunya anggota pasukan yang tersisa. Saat Connor melangkah pergi ke titik penjemputan, dari reruntuhan bangkit satu sosok manusia telanjjang berlumur lumpur: Marcus Wright.

Connor kembali namun menolak menuju ke pangkalan. Ia malah meminta kepada pilot pesawat yang membawanya untuk diterjunkan ke laut. Itu karena ia hendak menuju Komando Perlawanan. Manusia menggunakan kapal selam sebagai pusat komando, dimana di sana terdapat beberapa jenderal dari berbagai negara yang tersisa.

Di sana, Jenderal Losenko sebagai salah satu komandan Kelompok Perlawanan menerangkan mereka menemukan cara baru untuk memenangkan perang. Intelijen menemukan bahwa Skynet berkomunikasi dengan sesama mesin melalui gelombang pendek (shortwave transmitter). Dan mereka akan memanipulasi ini untuk mematikan Sky Net. Rencana akan dilakukan dalam empat hari, karena sebuah pesan dienkripsi dari komunikasi Sky Net tentang adanya daftar target bunuh. John Connor di tempat kedua,  sementara di tempat pertama terdapat nama Kyle Reese yang belum diketahui siapa oleh para jenderal.

Namun, saat John Connor dan istrinya Kate mendengarkan kaset rekaman yang diwariskan ibunya Sarah Connor, mereka mengetahui bahwa Kyle Reese adalah ayah John. Ini paradoks perjalanan waktu, karena saat bertemu dengan John, Kyle justru masih seorang remaja yang lebih muda darinya. John akan mengirimnya kembali ke masa lalu untuk menemui ibunya dan akan menikahinya.

Marcus Wright yang baru siuman dari ‘tidur panjang’ tidak menyadari apa yang terjadi di dunia. Karena terakhir kali ia sedang dihukum mati di tahun 2003. Dari Cyberdine Systems markas Sky Net, ia berjalan kaki ke Los Angeles yang sudah hancur-lebur. Di sana, Marcus malah menyapa sebuah T-600. Tentu saja ia ditembaki dan diselamatkan seorang remaja: Kyle Reese. Ia lantas diajak ke atap sebuah gedung dan dengan bantuan Star –bocah perempuan 9 tahun- yang sudah menyiapkan jebakan, mereka berhasil menghancurkan Terminator itu. Tapi tindakan itu memancing kehadiran Hunter-Killer (HK) yang menghancurkan gedung di sebelah mereka.

Sementara itu Connor menangkap Hydro-Bot untuk menguji frekuensi yang ditemukan intel. Dan ternyata berhasil.

Marcus menginap bersama Kyle dan Star. Ia menemukan sebuah radio dan memperbaikinya. Saat itulah mereka mendengar siaran dari John Connor. Esok paginya, Marcus memperbaiki sebuah mobil jeep. Sayangnya, radio mobil yang disetel terlalu keras membuat mereka terdeteksi Aerostat. Tapi ia malah menjauh setelah berhasil mengidentifikasi wajah Kyle Reese. Marcus berhasil menjatuhkannya dengan melemparkan sebuah kunci roda.

Mereka menuju ke sebuah reruntuhan bangunan pom bensin. Di sana ternyata ada sekelompok orang namun mereka menolak memberikan bantuan. Namun, pimpinan mereka seorang nenek tua berbaik hati, walau yang lain tak setuju. Akan tetapi, saat mereka sedang berdebat, sesosok robot raksasa menyerang. Harvester, robot setinggi 20 kaki (6,1 meter) menyerang. ia mendapatkan sinyal dari AeroStats tentang keberadaan Kyle.  Marcus menjebaknya dengan membocorkan truk tanki bahan bakar dan meledakkan pom bensin. Robot raksasa itu masih berfungsi pasca ledakan, namun rusak hingga mengeluarkan Moto-Terminators untuk mengejar Marcus, Kyle dan Star yang lari menggunakan truk derek. Akan tetapi di atas jembatan mereka dicegat oleh pesawat robot sehingga Kyle dan Star ditawan.

Marcus yang berupaya membebaskan mereka terjatuh. Dua pesawat A-10 Thunderbolt II milik Kelompok Perlawanan melihat pesawat miliik mesin. Satu HK dijatuhkan, tapi kapal yang lebih besar mengeluarkan satu lagi HK. Sehingga kedua pesawat milik Kelompok Perlawanan hancur. Namun salah satu pilot yang ternyata wanita berhasil meloloskan diri, namanya Blair Williams.

Sementara Connor berhasil menguji sinyal dengan menjatuhkan satu HK. Namun, ia kaget saat Jenderal Ashdown, komandan Kelompok Perlawanan menolak mengevakuasi para tahanan manusia di Sky Net Central. Ia mengatakan akan menyerang walau ada manusia di dalamnya.

Sementara itu Marcus yang diajak oleh Blair ke markas perlawanan ternyata terjebak oleh ranjau khusus mesin. Setelah dibawa ke klinik dan dibedah, barulah terlihat tubuh bagian dalam Marcus ternyata mesin. John Connor menuduh Marcus sengaja dikirim pihak mesin untuk membunuhnya. Sementara Marcus sendiri tidak ingat apa-apa dan merasa dirinya masih manusia. Ia disiksa terutama oleh Barnes, tangan kanan John Connor. Blair kemudian nekat menyelamatkan Marcus dan menyelundupkannya keluar markas.

Sementara itu Kyle yang berada di tahanan Sky Net Central di San Fransisco teridenfikasi salah satu robot. Informasi Marcus bahwa Kyle ada di sana juga membuat John ragu. Akhirnya saat mereka berhadapan, John membiarkan Marcus pergi karena berjanji membantunya menyelamatkan Kyle.

Komando Kelompok Perlawanan menolak menunda serangan, dan malah memecat John. Melalui radio, John meminta seluruh elemen Kelompok Perlawanan untuk tidak menyerang di saat yang ditentukan Komando. Ia sendiri kemudian menyabot satu Moto-Terminator dan mengendarainya ke Sky Net Central. Di saat bersamaan, Marcus masuk tanpa dicegah karena ia sama-sama mesin.

Para komandan Kelompok Perlawanan bersikeras tetap menyerang pada waktu semula. Mereka menguatkan sinyal dengan tujuan untuk mematikan Sky Net. Tapi justru hal sebaliknyalah yang terjadi. Sinyal mereka terdeteksi musuh  sehingga lokasi mereka di dalam lautan diketahui. Sebuah HK dikirim untuk menghancurkan mereka.

Marcus kemudian masuk ke komputer pusat dan mengirimkan data lokasi Kyle kepada John yang menunggu di luar. John pun masuk dan membebaskan para tahanan manusia. Tapi pintu sel Kyle tidak termasuk. Saat ia masih mencari, tiba-tiba salah satu pintu terbuka: Terminator! Dan ini Terminator T-800 model 101 yang diperankan oleh Arnold Schwarzenegger.

Saat John masih bertarung, Marcus diberitahu oleh komputer pusat Sky Net bahwa ia adalah robot humanoid infiltrasi satu-satunya yang dibuat. Ia setengah manusia-setengah mesin, membuat Sky Net bisa melacak keberadaan Kyle Reese dan John Connor sekaligus. Menyadari bahwa ia dijadikan alat untuk menghancurkan Kelompok Perlawanan, Marcus malah berbalik membela manusia. Ia menghancurkan komputer pusat dan mencari John. Berdua, mereka melawan Terminator dan menyelamatkan Kyle serta Star.

John meledakkan Sky Net Central dengan menggunakan baterai tenaga Terminator yang terbuat dari nuklir. Mereka diselamatkan pesawat Kelompok Perlawanan kembali ke markas. Namun, John terluka parah yang membuat jantungnya terluka. Marcus mendonasikan jantungnya untuk menyelamatkan nyawa John dengan mengorbankan dirinya. Di bagian akhir, John mengudarakan melalui radio pesan kepada Kelompok Perlawanan, bahwa pertempuran telah dimenangkan tapi perang belum usai.

2009_terminator_salvation_teaser_poster_002

Kritik Film

Sejak menyaksikan film pertamanya di masa kecil, saya langsung menyukai film ini. Apalagi saya penggemar Arnold saat itu setelah menyaksikan filmnya Commando (1985). Film The Terminator dirilis 1984, tapi saya tidak yakin menontonnya saat itu mengingat waktu itu keluarga kami belum punya video player dan saya masih kelas 3 SD. Kemungkinan besar saya menontonnya di laser-disc player sewaktu SMP. Karena saya ingat menonton The Terminator justru setelah Commando.

Pertanyaan saya terkait logika komputerisasi, apabila manusia memang berperang melawan mesin, kenapa mesin tidak bisa dimatikan? Karena setiap mesin perlu sumber daya energi. Masalah ini terpecahkan di The Matrix, dimana mesin disebutkan mengambil energi dari matahari. Dan manusia menutupi Bumi dengan asap hingga mesin membuat sumber tenaga sendiri. Namun, di film ini Skynet dan para mesin lain tampak begitu perkasa. Saya ingat di film sekuel sebelumnya ada kalimat yang diucapkan Letnan Jenderal Robert Brewster –ayah Kate istri John Connor- bahwa Skynet tak bisa dimatikan. Tapi tidak dijelaskan kenapa tidak bisa.

Justru di sekuel film ini ia baru dicoba dimatikan. Dan tenaga para robot Terminator pun baru terjawab di film ini, yaitu baterai kecil namun bertenaga nuklir. Bisa jadi karena teknologi perfilman juga baru bisa membuatnya sekarang.

Saya juga heran kenapa pesawat dan helikopter yang digunakan manusia ‘cuma itu’. Saya cuma melihat helikopter sekelas UH-1Y Huey dan pesawat anti-tank A-10 Thunderbolt II. Ke mana persenjataan canggih kita lainnya? Padahal persenjataan kubu mesin maju pesat.

Saat Kelompok Perlawanan memburu Marcus yang kabur juga terlihat habis-habisan. Sampai-sampai John Connor meledakkan bom napalm untuk membakar hutan. Tindakan itu sudah memancing beberapa Hydro-Bot, tapi kenapa tidak memancing mesin-mesin lain? Bukankah ledakan di tengah malam itu sesuatu yang luar biasa?

Terus terang saya juga kehilangan sosok wanita seksi dan cantik namun kuat. Di film sebelumnya ada sosok robot Terminator perempuan bersandi T-X, yang diperankan dengan menggoda oleh Kristanna Loken. Sementara di sekuel ini cuma ada sosok Blair Williams, yang meski seksi namun jelas Moon Bloodgood tak se-“ehem” Kristanna Loken. Sosok Bryce Dallas Howard yang menggantikan Claire Danes di sekuel sebelumnya sebagai Kate Brewster –kemudian jadi Kate Connor- juga kurang chic. Jadi, maaf saja kalau saya cuma memberi nilai rata-rata untuk film ini.

Leave a Reply